Ads

7 June 2018

Diculik 30 Tahun Lalu, Wanita Ini Bertemu Lagi dengan Orangtuanya

BEIJING, Seorang perempuan asal China yang diculik semasa kecil akhirnya bisa menemukan orangtua kandungnya setelah mencari selama 30 tahun.

Lin Zhenqin, kini 39 tahun, tak bisa menahan air mata saat tiba di bandara Liupanshui, Guizhou, wilayah selatan China, bulan lalu.

Di bandara itu Lin memeluk erat ayah dan ibu kandungnya yang tak dilihatnya selama tiga dekade terakhir masa hidupnya

Lin, dulu bernama Yang Faqin, diculik saat berusia sembilan tahun sebelum diadopsi sebuah keluarga yang tinggal di sebuah kota yang berjarak 1.400 kilometer dari kampung halaman Lin.

Lin lahir di Liupanshui, provinsi Guizhou tetapi menghabiskan sebagian besar hidupnya bersama keluarga barunya di Putian, provinsi Fujian. Demikian laporan stasiun televisi CCTV.

CCTV melaporkan Lin diculik para penyelundup manusia pada 1988, tetapi tidak ada rincian lebih lanjut terkait penculikan itu.

Meski Lin tak bisa mengingat masa kecilnya di Liupanshui, dia mengetahui bahwa dirinya diadposi dan tak pernah berhenti berharap bisa bertemu orangtua kandungnya.

"Masalah ini terus mengganggu saya. Saya selalu ingin bertemu dengan orangtua saya," kata dia.

Setiap kali bertemu orang yang berasal dari provinsi Guizhou, Lin selalu bertanya tentang keluarga yang kehilangan anak mereka di masa lalu.

Peruntungan Lin berubah bulan lalu ketika dia pindah ke kota Foshan di provinsi Guangdong dan bekerja di sebuah salon kecantikan.

Setelah dia menceritakan kisahnya kepada seorang pelanggan, sang pelanggan malah mendorong Lin untuk melapor ke kantor polisi.

Pada 15 Mei lalu, Lin akhirnya melapor ke Biro Keamanan Publik Foshan cabang Nanhai untuk melaporkan masalahnya.

Petugas kemudian mengambil sampel darah dan mengirimkannya ke sebuah laboratorium DNA.

Polisi kemudian membandingkan sampel darah Lin dengan semua sampel darah yang disimpan di database DNA nasional China.

Sepekan kemudian, polisi berhasil menemukan pasangan suami istri berusia lanjut yang cocok dengan sampel DNA milik Lin.

Mereka kemudian dipertemukan lewat sebuah video chat dan lewat percakapan itu semakin terang bahwa pasangan usia lanjut itu adalah orangtua kandung Lin.

Dalam percakapan itu, Lin menanyakan apakah mereka mengingat saat-saat dia diculik. Saat itu Lin mengenakan sepasang sepatu bot Wellington berwarna merah.

"Ayahmu ingat semuanya," kata si perempuan tua itu.

Sejalan dengan pembicaraan itu, semakin banyak detil terungkap dan kedua pihak yakin bahwa mereka memang satu keluarga.

Pada 26 Mei, dengan bantuan kepolisian di kedua daerah, Lin akhirnya bisa bertemu orangtuanya.

Pertemuan mereka amat mengharukan diwarnai tangis bahagia yang menghapus kesedihan selama 30 tahun.

"Kami amat bahagia bisa bertemu. Orangtua saya amat bahagia. Kami berterima kasih kepada polisi yang membantu pertemuan kembali setelah 30 tahun ini," kata Yang Faxiang, saudara laki-laki Lin.

Penculikan anak-anak merupakan masalah serius di China terutama di kawasan pedesaan.

Menurut laporan situs berita Caijing, pada 2016 sekitar 200.000 anak-anak dilaporkan hilang.

Di antara mereka hanya sekitar 200 orang atau 0,1 persen yang bisa menemukan kembali orangtua kandungnya.

Sumber kompas.com

No comments:

Post a Comment

Kegunaan lain Tombol Power pada Smartphone

Yosh.. jumpa lagi gaes dengan Tuwan info. Ya disini saya akan mencoba membahas mengenai kegunaan lain dari tombol power yang ada pada smart...